Wirausaha Online

wirausaha online Iklan RumahIklan Mobil Bekas

Jumat, 01 Januari 2010

Pembangunan Partisipatif Masyarakat Yang Peduli Lingkungan

Dewasa ini wacana mengenai kerusakan lingkungan menjadi topic hangat yang banyak dibicarakan orang. Mulai dari global warming, penggunaan bom ikan, hingga pembalakan hutan yang liar. Hal ini adalah akibat dari semakin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan yang berdampak pada perilaku manusia. Manusia melakukan usaha untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya. Hal ini adalah dampak daripada adanya proses pembangunan. Dalam suatu pembangunan pasti ada perubahan namun dalam perubahn belum tentu terjadi pembangunan.
Dampak yang terjadi dalam sebuah proses pembangunan akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan. Dampak terhadap aspek sosial adalah terjadinya kemerosotan nilai-nilai budaya dan norma masyarakat. Terjadinya suatu modernisasi pada masyarakat di negara berkembang menyebabkan nilai-nilai budaya yang dimiliki menjadi merosot. Hal ini sama seperti dengan yang terjadi di negara kita, Indonesia. Akibat mengaplikasikan teori modernisasi, meniru negara maju yang telah menjadi masyarakat modern kita bangsa Indonesia dalam prosesnya malah kehilangan jati diri bangsa(kepribadian nasional).

Selain itu dampak fisik yang terjadi akibat pembangunan adalah terjadinya pengrusakan lingkungan dan atau pencemaran lingkungan. Padahal salah satu aspek dalam meniliai pembangunan yang berjalan dalam suatu negara adalah aspek kelestarian lingkungan. Sungguh disayangkan apabila pembangunan yang berjalan tidak memperhatikan lingkungan. Hakikat dari pembangunan adalah merubah kehidupan ke arah yang lebih baik tapi, apabila kelestarian lingkungan tidak dijaga maka hakikat pembangunan gagal tercapai. Hal ini disebabkan ketika terjadi kerusakan lingkungan maka pembangunan yang terjadi menjadi tidak berkelanjutan.

Dalam menilai pembangunan yang berjalan dalam suatu negara aspek yang perlu diperhatikan adalah aspek lingkungan. Kenapa aspek lingkungan? Hal ini dikarenakan aspek lingkungan akan menentukan kualitas hidup daripada manusia di sekitarnya. Selain itu kualitas daripada lingkungan itu sendiri juga mengalami gangguan.

Dewasa ini masalah yang terjadi di Indonesia adalah pembalakan hutan secara liar. Tidak hanya itu, Indonesia malah dianggap sebagai penghancur hutan terhebat di dunia. Hal yang kemudian menjadi pertanyaan adalah kenapa hal itu bisa terjadi?apakah tidak ada tindakan tegas dari pemerintah? Ataukah masyarakat menjadi masa bodoh terhadap lingkungan akibat arus modernisasi?

Segala sesuatu yang tercipta di dunia pasti memiliki nilai guna. Begitu halnya dengan terciptanya hutan di bumi. Hutan memiliki fungsi penting yaitu sebagai kesatuan ekosistem yang ada, penyeimbang ekosistem, mengatur siklus hidrologi, menyejukkan dunia yang semakin panas, mengatur jumlah debit air di bumi(menurut pandangan geografi dan biologi) dan juga penyedia sumber daya alam bagi manusia.

Ancaman yang kemudian muncul adalah pembalakan liar. Hal ini tak lain disebabkan oleh desakan kebutuhan akan kayu meningkat. Keegoisan seseorang demi mendapatkan uang tanpa mempedulikan lingkungan adalah tindakan bodoh yang pada akhirnya akan merugikan banyak pihak. Pembalakan hutan secara liar dipicu akibat tawaran menggiurkan yang ditawarkan cukong-cukong, pengusaha-pengusaha yang tidak beradab kepada masyarakat kecil. Masyarakat kecil pun akhirnya akan tergiur dan melaksanakan perintahnya. Akibat dari pembalakan liar itu adalah terjadinya bencana alam. Rendahnya pengetahuan akan hutan dan partisipasi masyarakat yang peduli pada lingkungan juga menjadi kendala dalam menjaga kelestarian hutan.

Pemerintah telah melakukan berbagai tindakan namun, tindakan yang dilakukan tidak begitu efektif. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya pembalakan hutan secara liar, pengiriman kayu secara ilegal bahkan tempat pemotongan kayu ilegal pun ada. Perlu adanya kerjasama yang solid antara pemerintah dan masyarakat sekitar agar dapat menjaga kelestarian hutan.
Sebuah cara yang dapat ditempuh adalah dengan memberdayakan masyarakat. Masyarakat diajak untuk ikut berpartisipasi aktif dalam melakukan pelestarian hutan. Masyarakat sekitar diberikan penyuluhan mengenai hutan. Artinya pemberian penyuluhan ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya hutan dalam kehidupan manusia. Sebab, hutan merupakan suatu kehidupan yang berkelanjutan sehingga perlu dijaga kelestariannya dengan mengingat fungsi hutan. Selain itu, penyuluhan ini juga bertujuan menyadarkan masyarakat akan masalah yang dihadapi saat ini yaitu, dampak daripada pembalakan liar; pengambilan sumber daya alam yang tidak peduli lingkungan. Hal ini bertujuan agar masyarakat memahami dan mengerti akan pentingnya hutan dalam kehidupan dan masalah yang dihadapi.

Kemudian langkah selanjutnya adalah mengajak masyarakat untuk menentukan jalan keluarnya sesuai dengan tujuan awal. Tujuan awalnya adalah merubah sikap dan perilaku masyarakat yang kurang peduli pada lingkungan sekitar. Hal ini bertujuan agar jalan keluar yang ditempuh nantinya tidak bertabrakan dengan aspek sosial maupun budaya setempat. Selanjutnya perlu adanya pembinaan lebih lanjut agar proses ini tidak begitu saja berhenti.

Dengan merubah sikap dan perilaku masyarakat diharapakan kelestarian hutan dapat terjaga. Selain itu, penanaman nilai peduli terhadap lingkungan akan menjadi kebiasan yang diturunkan pada generasi selanjutnya sehingga masyarakat tidak kehilangan ciri-ciri budaya lokal. Kelestarian hutan pun dapat dijaga meskipun ada kalanya masyarakat mengambil hasil hutan untuk di konsumsi.

Dengan pembangunan yang partisipatif dari masyarakat bukan berarti pemerintah lepas tangan. Pemerintah tetap memiliki peran dengan memberikan pantauan dan ikut menjaga hutan sebagai aset bangsa demi kehidupan yang berkelanjutan. Pemerintah pun perlu memberikan sanksi tegas bagi siapa saja yang melakukan pengrusakan hutan dengan sengaja tidak terkecuali terhadap aparatur negara.

Penanaman nilai peduli pada lingkungan akan lebih baik dilakukan sejak dini. Saat anak-anak masuk usia 3 tahun dimana anak mulai belajar untuk memahami lingkungan dan mulai melakukan internalisasi segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Hal ini dapat dimulai dengan mengajak anak berkebun, menanam pohon bahkan mengajarinya dengan membuang sampah pada tempatnya juga bagian dari penanaman nilai peduli pada lingkungan. Dengan ini diharapkan anak akan menjadi penerus bangsa yang cinta pada lingkungan.

0 komentar:

Diam di rumah, tapi dapat uang tambahan secara online

Iklan Gratis

ingin dapat uang

Artikel Lainnya